Mohammad Ahsan & Hendra Setiawan: The Daddies, Kombinasi Pengalaman dan Kekuatan Abadi di Ganda Putra
Di kancah bulu tangkis ganda putra dunia, nama Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, yang akrab disapa “The Daddies“, bersinar sebagai fenomena yang tak lekang waktu. Kombinasi antara pengalaman segudang dan kekuatan yang masih prima menjadikan mereka sebagai kekuatan yang disegani, bahkan di usia yang tidak lagi muda. Artikel ini menyoroti ketahanan luar biasa dan sederet prestasi gemilang yang telah mereka torehkan sebagai ganda putra senior.
Julukan “The Daddies” bukan hanya sekadar panggilan akrab, tetapi juga mencerminkan status mereka sebagai pemain senior yang telah malang melintang di dunia bulu tangkis. Pengalaman bertahun-tahun di level tertinggi memberikan mereka keunggulan dalam hal strategi, mental bertanding, dan kemampuan membaca permainan lawan. Mereka mampu mengatasi berbagai situasi sulit di lapangan berkat jam terbang yang tinggi.
Salah satu aspek yang paling mengagumkan dari Ahsan dan Hendra adalah ketahanan fisik dan mental mereka. Di usia yang biasanya menjadi senja karir bagi pebulu tangkis, mereka tetap mampu bersaing dengan pemain-pemain muda yang lebih enerjik. Dedikasi terhadap latihan dan kemampuan menjaga kondisi fisik menjadi kunci ketahanan mereka di level kompetitif.
Kekuatan pukulan Ahsan yang keras dan terarah, dipadukan dengan kecerdikan Hendra dalam mengatur serangan dan pertahanan, menciptakan kombinasi yang mematikan. Mereka mampu bermain dengan tempo yang tepat, memanfaatkan setiap celah pertahanan lawan, dan melancarkan serangan yang sulit dibendung. Kekuatan dan pengalaman inilah yang membuat mereka tetap relevan dan berbahaya bagi setiap lawan.
Deretan prestasi yang diraih The Daddies sangatlah mentereng. Mereka telah meraih gelar juara dunia sebanyak tiga kali (2013, 2015, 2019), medali perak Olimpiade Rio 2016, serta berbagai gelar juara di turnamen-turnamen bergengsi lainnya, termasuk All England dan Asian Games. Prestasi–prestasi ini adalah bukti nyata bahwa usia bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan asalkan memiliki pengalaman, kekuatan, dan ketahanan yang prima.
Ketahanan Ahsan dan Hendra juga tercermin dalam kemampuan mereka untuk bangkit setelah kekalahan dan terus termotivasi untuk meraih gelar juara.