Ajang bulu tangkis paling bergengsi di akhir tahun, BWF World Tour Finals, semakin dekat. Para atlet terbaik dunia kini tengah memasuki fase krusial dalam persiapan mereka. Mari kita menengok ke belakang, mengintip bagaimana intensitas latihan mereka meningkat demi menghadapi pertarungan sengit di panggung final yang prestisius ini. Sejak babak kualifikasi usai, para pemain top dunia tak sedikit pun mengendurkan semangat
Nama Taufik Hidayat abadi dalam sejarah olahraga Indonesia sebagai salah satu peraih medali emas Olimpiade yang paling ikonik. Prestasinya di Olimpiade Athena 2004 bukan sekadar kemenangan individu, tetapi juga simbol kebanggaan nasional. Artikel ini akan mengulas kembali jasa-jasa Taufik Hidayat, sang peraih medali emas, yang tak lekang oleh waktu dan terus menginspirasi generasi muda Indonesia. Kemenangan Taufik di Athena pada
Suasana haru dan penuh semangat menyelimuti Terminal 3 Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten saat tim Piala Sudirman Indonesia 2025 tiba kembali ke tanah air. Sambutan meriah dari para penggemar, ofisial, dan media menjadi bukti nyata dukungan dan kebanggaan bangsa terhadap perjuangan para atlet bulutangkis di kancah dunia. Momen ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga suntikan motivasi untuk
Kembalinya Christian Adinata ke lapangan bulutangkis setelah pemulihan cedera lutut parah menjadi perhatian banyak pihak. Meskipun telah menunjukkan progres positif dalam rehabilitasinya, tim pelatih PBSI menekankan bahwa Christian Adinata masih membutuhkan waktu untuk penyesuaian, terutama dalam mengembalikan feeling atau insting bertandingnya. Proses ini dianggap krusial agar Christian Adinata dapat kembali ke performa terbaiknya dan bersaing di level tertinggi. Seperti diketahui,
Demi meraih hasil maksimal di Piala Sudirman 2025, tim bulutangkis Indonesia mengambil langkah proaktif dengan melakukan adaptasi lebih awal di arena pertandingan yang terletak di Xiamen, China. Jauh sebelum turnamen beregu campuran bergengsi ini resmi bergulir, para pemain Merah Putih telah tiba dan memanfaatkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan dan lingkungan sekitar. Langkah ini menunjukkan keseriusan dan persiapan
Kabar gembira datang dari dunia bulutangkis Indonesia, di mana Tim Bulutangkis nasional kembali mendapatkan dukungan penuh dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. Dukungan ini diberikan sebagai bentuk komitmen BNI dalam memajukan olahraga Indonesia, khususnya dalam menyokong perjuangan Bulutangkis Merah Putih di ajang bergengsi Sudirman Cup 2025. Acara penandatanganan kerja sama antara BNI dan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia
Komang Ayu Cahya Dewi, pebulu tangkis muda berbakat asal Bali, terus menorehkan namanya dalam kancah bulu tangkis Indonesia dan internasional. Lahir pada 21 Oktober 2002, atlet tunggal putri ini menunjukkan perkembangan yang menjanjikan dan telah mengukir sejumlah prestasi membanggakan. Mari kita telaah jejak langkahnya di dunia tepok bulu. Awal Karier Gemilang dan Pengakuan Nasional Komang Ayu memulai perjalanannya di dunia
Nama Candra Wijaya adalah salah satu legenda bulu tangkis Indonesia yang tak terlupakan. Bersama pasangannya, Tony Gunawan, ia berhasil meraih puncak kejayaan dengan meraih medali emas di nomor ganda putra Olimpiade Sydney 2000. Kemenangan ini bukan hanya menjadi pencapaian tertinggi dalam kariernya, tetapi juga mengukuhkan tradisi emas bulu tangkis Indonesia di panggung dunia. Lahir di Cirebon pada 16 September 1975,
Menjelang Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), nama Irjen Pol. (Purn.) Dr. M. Fadil Imran, M.Si., mencuat sebagai salah satu kandidat kuat untuk posisi dukungan Ketua PBSI. Berbagai kalangan, mulai dari mantan atlet, pengurus klub, hingga tokoh masyarakat, menyatakan dukungan Ketua PBSI mereka kepada sosok yang dikenal memiliki rekam jejak kepemimpinan yang kuat dan visi yang jelas
Di kancah bulu tangkis tunggal putri dunia, Akane Yamaguchi dari Jepang dikenal sebagai salah satu pemain yang paling gigih dan konsisten. Meskipun posturnya tergolong mungil untuk ukuran atlet internasional, ketahanan fisik dan mentalnya yang luar biasa, dipadukan dengan konsistensi dalam setiap pukulannya, menjadikannya lawan yang sangat sulit ditaklukkan. Akane Yamaguchi adalah representasi dari semangat juang tanpa henti di lapangan bulu